TEORI DASAR
BIOS (Basic Input Output System)
adalah Software yang
dipasang
pada chip komputer
untuk mengatur operasi dasar seperti layar, Harddisk,
memori, VGA, dll. Bagian dari
sistem operasi yang bisa
mengidentifikasi set program yang digunakan untuk mem-boot
komputer. Pada saat komputer di hidupkan maka BIOS akan melakukan tes pada semua komponen komputer, ketika ada kompenen yang
bermasalah maka BIOS akan memberi tanda
berupa teks
maupun suara
namun
ada
juga yang tanpa
suara. Tanda-tanda
tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Muncul pesan Floppy disk Failure (40).
Adalah terdeteksinya settingan floppy disk di BIOS tetapi floppy drive tidak ada atau tidak terpasang dengan benr baik kabel data maupun kabel power supply. Solusinya adalah cek kembali pemasangan kabelnya atau bila tidak lagi menggunakan floppy drive sebaiknya pengaturanan di BIOS di non-aktifkan.
b. Press F1 to continue and del (delete) to enter
setup
Tampilan ini muncul karena
pengaturan pada
BIOS
kembli
ke
default awal
yang di akibatkan
oleh
batre c-mos
habis
jadi ketika sudah kita atur ulang,
maka akan kembali ke pengaturan awal.
Solusinya adalah ganti batre c-mosnya.
Gambar. 4.2 Tampilan pesan cara masuk BIOS
c. Disk boot failure
Pesan ini muncul karena pada saat komputer di hidupkan BIOS
tidak
menemukan boot dari Harddisk. Booting adalah istilah
teknologi informasi dalam bahasa
Inggris yang mengacu kepada proses awal menyalakan komputer dimana
semua register prosesor atur kosong dan status mikroprosesor/prosesor atur reset. Kemudian address 0xFFFF di
load di segment kode (code segment) dan instruksi yang terdapat pada alamat address 0xFFFF
tersebut dieksekusi.
Ini dapat disebabkan oleh
Harddisk yang belum terinstal windows ataupun bila sudah terinstal tetapi muncul pesan ini,
penyebabnya adalah pemasangan kabel data maupun kabel power supply tidak benar atau kebel rusak. Solusinya adalah cek pemasangan kedua kabel
tersebut
dan bila kabel rusak maka perlu mengganti kabel dengan yang baru.
d. Sedangkan
untuk
tanda berupa bunyi dan tanpa bunyi adalah sebagai berikut :
1. Tanpa
ada
bunyi sama sekali
Jika tidak ada bunyi
kemungkinan ada 3 masalah :
a. Kemungkinan power supply bermasalah,
periksalah
power
supply
apakah
tegangan berfungsi dengan baik.
b. Kemungkinan ada masalah pada RAM. Ini terjadi pada Mainboard tertentu.
c. Kemungkinan speaker pada komputer/mainboard tidak terpasang sehingga
tidak
mengeluarkan bunyi.
2. Bunyi beep panjang
berulang
Biasanya terjadi masalah pada RAM, ini terjadi
pada mainboard tertentu karena tidak semua mainboard akan mengeluarkan bunyi beep. Solusinya
adalah lepas RAM kemudian
bersihkan dengan penghapus lalu
pasang kembali.
3. Bunyi beep satu kali
Bunyi sekali ini menandakan semua komponen bekerja dengan baik.
Tapi bila tidak
ada
tampilan di monitor, periksalah
kabel VGA dari komputer ke monitor sudah terpasang dengan baik.
4. Bunyi beep 1 kali panjang
dan 3 kali pendek
Periksalah video grafis,
lepas dan kemudian bersihkan dengan penghapus lalu pasang kembali. Bila belum berhasil
maka cobalah dengan video grafis
yang lain, bila menggunakan video
grafis tersebut hidup maka VGA tadi berarti rusak.
5. Bunyi beep dua kali, tiga
kali, empat kali dan atau lima
kali
Biasanya ada masalah dengan parity pada bagian 64 kb yang pertama. Yang harus
di
periksa adalah SIMM yang ada.
Lepas dan pasang
kembali dengan benar kemudian booting ulang.
6. Bunyi beep enam kali.
Masalah yang sedang
terjadi adalah pada chipset mainboard yang
mengendalikan
fungsi keyboard PC.
7. Bunyi beep tujuh kali
Bila yang terdengar bunyi beep sebanyak ini ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama bisa terjadi
masalah pada prosesor. Coba pindahkan prosesor ke mainboard lain sejenis
bila berfungsi dengan baik berarti
permasalahan ada pada mainboard pertama.
Bila tidak berfungsi
dengan baik berarti kerusakan bisa terjadi pada prosesor anda.
KOMPONEN BIOS
Ada beberapa fungsi BIOS
yaitu melakukan hal-hal berikut:
1. Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras (dalam proses
yang disebut dengan Power On Self Test (POST).
2. Memuat
dan menjalankan sistem operasi
3. Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu,
konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi
proses booting, kinerja,
serta kestabilan komputer)
4. Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras
dengan menggunakan BIOS Runtime Services.
BIOS menyediakan
interface
komunikasi tingkat rendah,
dan
dapat mengendalikan
banyak jenis perangkat keras
(seperti keyboard). Karena kedekatannya
dengan perangkat
keras, BIOS umumnya dibuat dengan menggunakan bahasa rakitan (assembly) yang digunakan oleh mesin yang bersangkutan.
a. Gambar BIOS dan batery
C-Mos
b. Gambar tampilan dan merk BIOS
Gambar. 4.7 Mengganti Booting
Pengaturan booting dilakukan biasanya
pada saat akan melakukan instalasi pada komputer. Pengaturan dapat dilakukan pada menu Boot, bila kita ingin meng- instal menggunakan CD maka uratan pertama yang kita setting adalah CD-ROM
dan urutan
kedua adalah Harddisk. Cara merubahnya
yatu dengan menekan tombol enter pada saat pertamakali boot atau pada
urutan pertama, kemudian
akan muncul menu pilihan lalu
kita pilih sesuai kebutuhan.
e. Gambar setting password pada BIOS
Untuk mengatur password dapat kita lakukan dengan memilih menu scurity atau
password tergantung dari merk BIOS. Kemudian pada change password kita enter
maka akan tampil menu enter new password dan isikan password kemudian tekan
enter setelah mengisi password.
f. Mengakhiri pengaturan BIOS
Setelah semua settingan selesai di kerjakan maka dapat di akhiri dengan menekan tombol F10 yang berarti save and
change. Atau pilih menu Exit.